Harga Jambu Mente tidak sesuai kebutuhan petani. DPRD Kab. Sbd Belum membuat perda komoditas lokal





DPRD Kab.Sumba Barat Daya belum membuat perda terkait harga komoditas lokal

Satu tahun yang lalu harga jambu mete naik dari 13.000 sampai 25.000. Tahun ini jambu mete hanya berkisar 15.000.

Ketika saya melakukan sebuah riset kecil di salah satu desa,, katakan saja namanya desa weepangali/ kecamatan kota tambolaka,, yaitu melakukan wawancara kecil terhadap beberapa anak mudah yang putus sekolah,,, ternyata hasil riset kecil saya bahwa kendala utama ketika putus sekolah hanyalah masalah ekonomi.

Ketika saya menelusuri ,,, saya menemukan bahwa mereka mempunyai penghasilan terbesar pada saat musim kemarau,,,yaitu salah satunya adalah  jambu mente, , namun apalah daya dengan hasil jambu mente saat ini hanya berkisar 15.000

Sangat memprihatinkan di saat pandemik ini, , bukan hanya pendidikan saja yang terganggu takkalah bahwa masyarakat krisis ekonomi dengan penghasilan jambu mete yang kurang memuaskan bagi petani.

Hal ini yang menjadi bahan perhatian pemerintah daerah kabupaten sumba barat daya agar segera memberikan solusi dari persoalan harga jambu mente .


Jika hal ini, , PEMDA kab. Sbd harus mampu membangun korelasi dengan investor luar sehingga para kapitalis tidak semena-mena memberikan harga biji jambu mente yang tidak sesuai, , 

DPRD kab.Sumba Barat Daya harus mampu membuat perda terkait dengan harga komoditi lokal.

Ketika melihat hal ini secara pribadi terkesan,, semogah secepatnya mendapatkan solusi yang baik.

Penulis: ferdi ghoghi

Komentar

  1. Itu ide yang baik , melihat bahwa saat ini benar-benar harga jambu kurang di perhatikan, tidak Sama tahun sebelumnya harga Rp 25.000

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diskusi Keberlanjutan GMNI SBD

Rato Loura Amaleko